This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Saturday, October 13, 2012

Telusur Gua Pindul di Atas Ban

    Salah satu gua yang cukup populer di Yogyakarta adalah Gua Pindul, yang terletak di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Kab Gunungkidul. Di Pindul, pengunjung dapat menelusuri gua di atas ban karet — atau sering disebut “tubing”. 

Berbeda dengan kebanyakan gua di Indonesia yang merupakan “gua kering” (yang dapat dimasuki wisatawan dengan sangat mudah), Gua Pindul ini termasuk “gua basah”, dengan sungai mengalir dari bagian depan hingga mulut gua di bagian belakang. 
Bersiap masuk ke gua dengan ban karet.
Panjang gua sendiri berkisar sekitar 300 meter dengan aliran sungai yang sangat tenang. 

Pengunjung yang datang dan ingin melakukan telusur gua harus mendaftar terlebih dahulu dengan biaya Rp 30 ribu per orang. Biaya ini sudah termasuk ban karet, jaket pelampung (yang tahan beban 100 kg), dan pemandu. Barang-barang bawaan Anda dapat dititipkan di bagian keamanan, namun kamera harus tetap dibawa!

Setelah mendaftar, Anda dipersilakan membawa ban karet menuju mulut gua, sekitar 200 meter dari bagian pendaftaran. Di sana, pemandu akan mengajak berdoa terlebih dahulu dan menjelaskan tata tertib. Salah satunya adalah, Anda dilarang membuang benda apa pun sembarangan karena pihak pengelola berusaha untuk menjaga kondisi gua dan sekitarnya. 

Gua Pindul terdiri dari tiga bagian; bagian terang, remang-remang, dan bagian gelap. Para pemandu membawa senter sambil menjelaskan tentang kondisi gua. Stalaktit dan stalakmit mendominasi interior Gua Pindul. Di beberapa tempat terdapat pilar gua, yaitu stalaktit dan stalakmit yang sudah bertemu dan menjadi seperti sebuah tiang. 

Di salah satu lokasi terdapat sebuat tempat yang datar, kabarnya dahulu merupakan tempat pertapaan. Di gua ini terdapat tiga satwa yang dilindungi, yaitu burung seriti, burung walet, dan kelelawar. Menurut pemandu, gua tersebut memang dibiarkan gelap tanpa penerangan untuk melindungi kelelawar yang hidup di dalamnya.

Ada bagian gua yang menyempit hingga hanya cukup untuk satu ban karet. Pengunjung harus bergantian memasuki lorong ini. Pemandu akan membantu menarik ban-ban karet tersebut.  

Menjelang ujung gua, terdapat sebuah lokasi yang dapat digunakan untuk melompat. Benar kata si pemandu, sekali melompat Anda pasti ketagihan! Beberapa pengunjung sampai melompat 2 hingga 3 kali. 

Sampai di bagian luar gua, petualangan belum selesai. Pengunjung diharuskan naik dari pinggir sungai ke atas menggunakan tali. Pengelola memang sengaja tidak membuat tangga untuk membuat acara telusur gua menjadi lebih seru. Keseluruhan jelajah gua membutuhkan waktu 45 menit hingga 1 jam. 
Pengunjung diharuskan naik dari pinggir sungai ke atas menggunakan tali. (Olenka Priyadarsani)
Wisata di Gua Pindul sangat cocok bagi Anda yang gemar berpetualang, atau ingin berwisata bersama keluarga. Gua ini masih alami, pemandangan sekitarnya pun indah, sangat cocok untuk menghabiskan akhir pekan.

Bila Anda berkesempatan berkunjung ke Pindul, jangan lewatkan juga kunjungan ke Gua Gelatik dan Monumen Jenderal Soedirman yang berada sangat dekat dari situ. Kalau ketagihan menyusuri aliran air dengan ban karet, silakan coba juga paket susur gua dengan ban karet di Sungai Oya tidak jauh dari situ. Waktu penyusuran di sini sekitar 1,5 jam.




source:http://id.berita.yahoo.com/telusur-gua-pindul-di-atas-ban.html

Saturday, September 29, 2012

10 Ngarai Paling Indah di Dunia

     Ngarai atau jurang adalah salah satu keajaiban dunia alami yang terbentuk selama ribuan tahun oleh sungai. Kebanyakan ngarai terbentuk oleh proses erosi pada dataran tinggi yang berlangsung sangat lama. Ngarai menyajikan beberapa pemandangan paling spektakuler di bumi (dan bahkan di tata surya ), tidak hanya dari segi ukurannya saja tetapi juga karena keindahannya yang luar biasa. Berikut 10 ngarai atau jurang paling indah di dunia.

1. Grand Canyon, Amerika Serikat


Grand Canyon terletak di utara Arizona dan merupakan salah satu atraksi wisata utama di Amerika Serikat. Terbentuk selama beberapa juta tahun oleh Sungai Colorado, ngarai ini memiliki kedalaman lebih dari 1,6 km dan 446 km panjangnya. Grand Canyon bukanlah ngarai terdalam atau terpanjang di dunia, tetapi ukurannya yang sangat besar dan lanskap yang rumit dan berwarna-warni menawarkan pemandangan spektakuler bagi para pengunjung yang tak tertandingi di seluruh dunia.

2. Fish River Canyon, Namibia


Fish River Canyon adalah ngarai terbesar kedua setelah Grand Canyon di Arizona dan salah satu objek wisata utama di Namibia. Ngarai ini memiliki sebuah jurang raksasa, total sekitar 160 km panjangnya, hingga 27 km lebarnya dan hampir 550 meter dalamnya. Karena Fish River dibendung, sehingga ngarai ini hanya memiliki sejumlah kecil air yang mengalir.

3. Tiger Leaping Gorge, China


Tiger Leaping Gorge terletak di Sungai Yangtze di barat daya China. Memiliki panjang sekitar 15 km, ngarai ini melewati serangkaian jeram yang dikelilingi oleh pegunungan di kedua sisinya yang setinggi 3.000 meter di atas sungai. Ngarai ini juga diyakini sebagai ngarai yang terdalam di dunia. Jarak ngarai tersempit hanya sekitar 30 meter lebarnya.

4. Gorge du Verdon, Prancis


Gorge du Verdon adalah ngarai sungai di tenggara Prancis yang dianggap oleh banyak orang sebagai ngarai yang paling indah di Eropa. Ngarai ini memeiliki panjang sekitar 25 kilometer dan ketinggian 700 meter dari sungai Verdon di bawahnya. Sungai Verdon, dinamai demikian karena warna hijau zamrudnya yang mengagumkan. Daerah ini telah menjadi magnet wisata bagi para penjelajah, pendaki dan pecinta olahraga air yang meliputi arung jeram, kayak, berlayar, dan ski air.

5. Antelope Canyon, Amerika Serikat


Dengan batuan berbentuk kurva dan berwarna oranye dan ungu menyala, Antelope Canyon adalah salah satu lembah yang paling sering difoto di dunia. Kedua sisi lembah ini begitu sempit sehngga di beberapa tempat anda dapat meregangkan tangan anda dan menyentuh kedua sisinya. Meskipun lembah ini sangat indah, lembah ini kadang-kadang juga bisa sangat berbahaya. Pada tahun 1997 banjir bandang menyapu Antelope Canyon dan menewaskan 11 wisatawan.

6. Waimea Canyon, Hawaii


Waimea Canyon, terletak di sisi barat Kauai, adalah ngarai terbesar di Pasifik dan salah satu ngarai yang paling berwarna-warni di dunia. Ngarai ini memiliki panjang 16 km, lebar 1,6 km dan kedalaman 1.100 meter. Ngarai ini terbentuk sejak ribuan tahun yang lalu oleh sungai yang mengalir dari Gunung Waialeale di tengah pulau.

7. Copper Canyon, Meksiko


Copper Canyon sebenarnya adalah sebuah jaringan lembah yang jika disatukan akan berukuran beberapa kali lebih besar daripada Grand Canyon. Cara yang paling populer untuk menjelajahi Copper Canyon adalah dengan kereta api "Chihuahua al Pacifico". Jalur ini melewati 37 jembatan dan melalui 86 terowongan, naik setinggi 2.400 meter di atas permukaan laut dan menawarkan pemandangan lembah di bawahnya.

8. Colca Canyon, Peru


Colca Canyon adalah sebuah ngarai di Sungai Colca, yang terletak di pegunungan Andes, selatan Peru. Kedalaman lembah ini lebih dari dua kali dari kedalaman Grand Canyon, namun dinding ngarai di Colca ini agak lebih landai. Daya tarik wisata di sini, disamping pemandangan yang mengagumkan, adalah burung kondor Andean. Burung kondor ini dapat dilihat pada jarak yang cukup dekat saat mereka melayang di atas ngarai.

9. King's Canyon, Australia


King's Canyon adalah salah satu atraksi wisata utama di daerah gurun selatan dari Northern Territory di Australia. Formasi kubah enigma, tebing yang tajam, dan pemandangan yang indah dari gurun yang berada di sekitarnya membuat para pengunjung tidak dapat melupakan ngarai ini. Bagian ngarai ini juga merupakan situs suci Aborigin dan pengunjung disarankan untuk berjalan kaki.

10. Todra Gorge, Maroko


Todra Gorge terletak di sisi timur terpencil di Pegunungan Atlas dan merupakan salah satu objek wisata populer di Maroko. 600 meter terakhir dari Todra Gorge adalah bagian ngarai yang paling spektakuler, berupa ngarai yang menyempit ke arah jalan berbatu hingga hanya 10 meter saja lebarnya di tempat-tempat dengan dinding tebing yang terjal dan halus.

Friday, September 28, 2012

10 Teras Pertanian Paling Menakjubkan di Dunia

    Lahan pertanian dengan membentuk teras-teras dapat ditemukan di berbagai budaya di seluruh dunia. Dengan teras-teras ini, wilayah pegunungan dengan yang kontur yang berbukit-bukit pun dapat dipakai sebagai lahan pertanian yang subur. Karena, terasering dapat mencegah terjadinya erosi, selain itu air untuk irigasi pun dapat dihemat. Tidak hanya itu, sawah yang betingkat-tingkat ini juga dapat menyajikan beberapa pemandangan paling spektakuler di dunia.

1. Terasering di Bali


Sawah berteras-teras dapat ditemukan hampir di seluruh pulau Bali. Masyarakat Bali bergantung pada metode pertanian ini selama hampir 2000 tahun. Di tengah-tengah pulau Bali, tepatnya di sebelah utara desa Tegallalang di Ubud, terdapat serangkaian sawah teras yang menjadi favorit bagi para wisatawan dan para fotografer. Sawah bertingkat seperti ini juga dapat ditemukan di Sayan, Jatiluwih, Pupuan dan Tabanan. Di Bali, sawah berteras seperti ini dikerjakan sesuai dengan tatanan sosial yang terorganisir dengan baik, yang disebut subak. Subak mengelola dan mendistribusikan sumber air irigasi dengan jadwal yang ketat, sehingga seluruh sawah ini dapat terairi dengan baik.

2. Teras Sawah Banaue


Teras sawah ini terletak di pusat pegunungan Cordillera di Filipina dan berada di ketinggian 1525 meter. Teras yang bertingkat-tingkat ini dibuat dengan tangan tanpa alat-alat modern oleh orang-orang suku Ifugao dan telah memproduksi beras selama hampir 2.000 tahun. Terasnya sendiri begitu banyak, curam, dan padat, sehingga jika sawah ini diukur dari ujung ke ujung, maka akan sama dengan panjang dari setengah keliling dunia. Sayangnya, akhir-akhir ini, sawah ini mulai ditinggalkan, karena semakin banyak orang suku Ifugao yang bermigrasi ke kota-kota.

3. Teras Sawah Sa Pa


Sa Pa adalah sebuah kota yang terletak di barat laut Vietnam dekat perbatasan dengan China. Sawah yang berteras-teras, adalah salah satu daya tarik wisata yang paling populer di Vietnam, dan dapat ditemukan di lembah Muong Hoa antara kota Sa Pa dan Gunung Fansipan. Suku di daerah setempat, Hmong, Giay, Dao, Tay, dan Giay, menanam padi dan jagung bersama dengan sayuran pada sawah teras ini.

4. Teras Sawah Longji


Teras sawah di Longji yang berarti "tulang punggung naga" ini dibangun lebih dari 500 tahun yang lalu selama pemerintahan Dinasti Ming. Teras sawah ini dapat ditemukan di Longsheng sekitar dua jam perjalanan dari Guilin. Teras sawah di Longsheng ini dibuat karena lahan pertanian yang terbatas dan kurangnya pasokan air.

5. Teras Sawah Hani


Teras sawah Hani terletak di bawah desa-desa di sisi pegunungan Ailao di Yuanyang, dan telah dibudidayakan selama lebih dari 1.000 tahun. Dibuat dengan tangan oleh orang-orang Hani, sawah ini telah merubah sebuah bukit tandus menjadi surga sub-tropis yang rimbun. Teras ini menghasilkan padi dan ikan yang cukup untuk ratusan ribu orang. Air untuk irigasinya sendiri berasal dari hutan hujan di puncak bukit. Sawah yang tergenang pada bulan Desember hingga Maret ini, menyajikan pemandangan yang spektakuler bagi para wisatawan.

6. Lembah Douro


Lembah Douro terletak di utara Portugal, agak jauh dari kota Porto. Bukit-bukit di lembah ini ditutupi dengan kebun berteras-teras yang ditanami dengan anggur. Pemandangan di lembah ini secara spektakuler akan berubah sepanjang tahun seiring tanaman yang mulai matang. Pada musim gugur tanaman berwarna kemerahan dan keemasan, sedangkan pada bulan Februari sampai Maret almond yang mekar memberikan warna pink keputihan ke wilayah tersebut.

7. Salinas de Maras


Salineras de Maras telah digunakan selama berabad-abad, dan merupakan tambang garam langsung dari mata air alami yang mengandung garam dalam konsentrasi tinggi. Teras-teras ini berjumlah sekitar 3.000. Ketika air diuapkan oleh matahari, lapisan garam yang tebal akan tertinggal. Garam ini kemudian dipotong menjadi lempengan besar dan diangkut ke pasar. Seperti di beberapa sawah di Asia, teras garam ini diwariskan dari generasi ke generasi, dan telah digunakan selama berabad-abad.

8. Moray


Moray adalah semacam laboratorium pertanian peninggalan Inca di Peru yang digunakan untuk membudidayakan varietas tanaman unggulan. Moray berisi beberapa teras melingkar, yang dapat digunakan untuk mempelajari efek dari kondisi iklim yang berbeda pada tanaman. Karena, teras yang lebih rendah juga memiliki suhu yang lebih rendah. Teras paling bawah adalah sekitar 150 meter dalamnya dengan perbedaan suhu hingga 15 ° C antara bagian paling atas.

9. Pisac


Teras Pisacdibangun oleh suku Inca, yang masih digunakan saat ini untuk membudidayakan 16 jenis tanaman yang berbeda. Pisac adalah kata Quechua, yang berarti "ayam hutan". Tradisi Inca adalah membangun kota dalam berbagai bentuk burung dan hewan, salah satunya, adalah Pisac yang berbentuk ayam hutan.

10. Ollantaytambo


Lembah-lembah di sepanjang Ollantaytambo ditutupi oleh serangkaian teras pertanian yang dimulai di bagian bawah lembah dan sampai atas bukit-bukit di sekitarnya. Teras ini membuat lahan yang tadinya tidak dapat digunakan untuk pertanian menjadi lumbung pangan bagi masyarakat di sekitarnya.

10 Gunung Tertinggi di Dunia

   Para ilmuwan sekarang dapat secara tepat mengukur berapa tinggi setiap gunung yang ada di Bumi, berkat penggunaan satelit. Dan setelah dilakukan pengukuran puncak atau titik tertinggi dari setiap gunung, dari atas permukaan laut, semua 10 gunung tertinggi di dunia ternyata berada di Himalaya. Masing-masing gunung ini memiliki ketinggian lebih dari 8.000 meter. Dan berikut 10 Gunung Tertinggi di Dunia.

1. Everest - Nepal/China (8.850 meter)


Gunung tertinggi dari atas permukaan laut ini terletak di perbatasan Nepal dan Tibet di pegunungan Himalaya. Everest diberi nama sebagai nama resmi bahasa Inggris pada tahun 1865 oleh Andrew Waugh, seorang Jenderal Surveyor Inggris untuk Royal Geographical Society. Pada tahun 1953, pendaki gunung Edmund Hillary dan Tenzing Norgay dari ekspedisi Inggris menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di Everest. Dibandingkan dengan K2, rute standar Everest tidak menimbulkan kesulitan teknis yang berarti bagi pendaki gunung. Everest adalah tempat wisata populer, meskipun pemerintah Nepal mensyaratkan bahwa semua calon pendaki harus mendapatkan izin, yang biayanya dapat mencapai $ 25.000 setiap orangnya.

2. K2 (Chogori) - Pakistan/China (8.611 meter)


Dikenal sebagai "Gunung Kejam", K2 memiliki tingkat kematian tertinggi kedua dari semua gunung yang memiliki ketinggian 8.000-an meter, menurut situs 8000ers.com. Tingkat kematian dari pendaki yang berusaha mencapai puncaknya mencapai sekitar 20%. Terletak di perbatasan Pakistan dan China, K2 memiliki kondisi cuaca buruk dan risiko tinggi terjadinya longsoran. Gunung ini sangat berbahaya sehingga belum pernah ada yang mencoba mendakinya selama musim dingin, dan ekspedisi biasanya dilakukan pada bulan Juni, Juli atau Agustus. Gunung ini diberi nama K2 oleh Surveyor Inggris Thomas George Montgomerie pada tahun 1852 ketika ia sedang melakukan survey trigonometri.

3. Kanchenjunga - Nepal/India (8.586 meter)


Kanchenjunga dapat diterjemahkan sebagai "The Five Treasures of Snows" dan diberi nama seperti ini karena gunung ini memiliki lima puncak, empat di antaranya memiliki ketinggian lebih dari 8.450 meter. Terletak di perbatasan India dan Nepal, Kanchenjunga memiliki beragam zona ekologi yang berkisar dari hutan subtropis sampai padang glasial. Kanchenjunga juga disebut "Sewalungma" dalam bahasa lokal Limbu yang berarti "Gunung Yang Kami Tawarkan Untuk Salam" dan dianggap suci dalam agama Kirant. Lima puncaknya mewakili ruang suci dimana Dewa mereka menyimpan harta, seperti emas, perak, permata, gandum dan kitab suci. Keyakinan agama penduduk setempat sangat dihormati sehingga ketika pendaki gunung Inggris Charles Evans mendaki gunung ini pada tahun 1955, ekspedisi berhenti beberapa meter sebelum puncak sehingga mereka tidak mencapai puncaknya.

4. Lhotse - Nepal/China (8.516 meter)


Gunung ini adalah gunung setinggi 8.000-an meter yang paling jarang didaki di Nepal. Lhotse berdekatan dengan Gunung Everest dan tidak mungkin didaki secara solo sampai puncaknya. Pada tahun 1990, seorang pendaki gunung bernama Tomo Cesan mengaku telah mencapai puncak Lhotse seorang diri, tapi setelah ekspedisi Rusia mencapai puncaknya dan menyatakan bahwa tidak mungkin bagi siapa saja untuk mendakinya sendirian, Cesan menarik kembali ucapannya dan mengatakan bahwa ia sebenarnya hanya mencapai puncak punggung gunung tersebut.

5. Makalu - Nepal/China (8.485 meter)


Hanya delapan dari gunung setinggi 8.000-an meter yang memiliki puncak yang terisolasi berbentuk seperti piramida empat sisi. Makalu pertama kali didaki pada tahun 1955 oleh sebuah ekspedisi Perancis yang dipimpin oleh Jean Franco. Terletak hanya 22 kilometer di timur Gunung Everest, gunung ini sangat sulit untuk didaki dan hanya lima dari 16 upaya awal pendakian yang berhasil. Nama Makalu diyakini diambil dari kata Sansekerta Maha dan Kala, yang diterjemahkan menjadi Besar dan Hitam, yang juga nama lain Dewa Syiwa, dewa suci agama Hindu.

6. Cho Oyu - Nepal/China (8.188 meter)


Dibandingkan dengan Dhaulagiri, Cho Oyu lebih mudah untuk didaki dan puncaknya dapat dicapai dalam sekitar tiga minggu. Gunung ini pertama kali didaki pada tahun 1954 oleh Herbert Tichy, Joseph Jöchler dan Sherpa Pasang Dawa Lama selama ekspedisi Austria. Medan gunung dan kondisi salju yang bersahabat telah membuatnya sebagai tujuan populer untuk para pendaki gunung, pemain ski dan snowboarders.

7. Dhaulagiri - Nepal (8.167 meter)


Dhaulagiri berarti "Gunung Putih" dalam bahasa Sansekerta dan diberi nama oleh Max Eiselin, yang memimpin sebuah ekspedisi Swiss ke puncaknya pada tahun 1960. Ini adalah pendakian Himalaya pertama yang didukung dengan pesawat terbang, tapi setelah pesawat tersebut jatuh, pesawat itu ditinggalkan dan dibiarkan di utara lembah gunung dan pendaki gunung melanjutkan perjalanan mereka. Dhaulagiri, yang terletak di utara pusat Nepal, memiliki topografi yang terdiri dari pegunungan, gletser dan air terjun es. Gunung ini menawarkan teknis rute yang menantang dan karena itu usaha pendakian sebagian besar hanya dilakukan oleh pendaki gunung berpengalaman saja.

8. Manaslu - Nepal (8.163 meter)


Terletak di bagian Himal Mansiri dari Himalaya Nepal, Manaslu diterjemahkan menjadi "Gunung Roh" dan dikenal karena gletser, lembah curam dan puncak bersalju yang indah. Rawan longsor, gletser jatuh, dan tanah longsor, berbagai rute Manaslu juga dikategorikan berbahaya. Usaha untuk mencapai puncak gunung ini bahkan tidak dicoba sampai pada awal tahun 1950-an, dan para pendaki pertama yang berhasil melakukannya adalah penjelajah Jepang Toshio Imanishi dan Gyalzen Norbu, yang berhasil mencapai puncaknya pada tahun 1956.

9. Nanga Parbat - Pakistan (8.125 meter)


Nanga Parbat berarti "Gunung Telanjang" dalam bahasa Urdu dan juga dikenal dengan nama "Diamir", atau "Tempat Tinggal Peri". Medan berbahayanya yang tertutup es juga telah mendapatkannya julukan "gunung mematikan", karena lebih dari 60 pendaki gunung telah kehilangan nyawa mereka ketika mencoba untuk menaklukkan puncak gunung ini. Mendaki Nanga Parbat sebenarnya sangat berbahaya, sementara lebih dari 1.800 orang telah mencapai puncak Everest, hanya sekitar 216 orang yang telah berhasil mencapai puncak Nanga Parbat.

10. Annapurna I - Nepal (8.091 meter)


Gunung tertinggi kesepuluh di dunia, Annapurna I terletak di barat Nepal, sementara saudaranya yang lebih kecil, gunung Annapurna II terletak di timur. Nama Annapurna diterjemahkan menjadi Dewi Panen dalam bahasa Sansekerta, dan merupakan nama Dewi Kesuburan dan Pertanian dalam agama Hindu. Pendaki gunung Prancis, Maurice Herzog dan Louis Lachenal adalah adalah yang pertama kali mencapai puncak Annapurna pada tahun 1950, dalam usaha mereka menjadi orang pertama di dunia yang berhasil menaklukkan puncak gunung setinggi di atas 8.000 meter. Selama perjalanan berbahaya ini, radang dingin dan gangren memaksa dokter ekspedisi untuk melakukan amputasi darurat, memotong kedua jari kaki para penjelajah dan sebagian besar jari tangan Herzog tanpa obat bius.

10 Formasi Batuan Alam yang Paling Luar Biasa di Dunia

Formasi batuan terbentuk karena kontak batuan dengan elemen-elemen seperti panas, angin, hujan, dan erosi. Formasi batuan alam yang luar biasa dalam daftar ini terbentuk perlahan-lahan selama jutaan tahun. Berikut 10 formasi batuan alam yang paling luar biasa di dunia.

1. Tsingy de Bemaraha


Terletak di dekat pantai di bagian barat Madagaskar, Tsingy de Bemaraha adalah lanskap batuan kapur dengan puncak-puncaknya yang tajam yang disebut dengan tsingy. Ngarai dari sungai Manambolo yang mengalir melalui tsingy menciptakan pemandangan yang beragam. Hutan tidak terjamah, danau dan rawa-rawa mangrove dari taman nasional disini menjadi habitat bagi lemur langka dan burung-burung yang terancam punah.

2. Shilin


Shilin, yang berarti "Hutan Batu" dalam bahasa China, adalah formasi batuan karst yang terletak di barat daya Cina. Tonjolan batu ini mirip dengan stalagmit yang ada di sebuah gua. Batu-batu ini dianggap telah terbentuk sejak 270 juta tahun yang lalu. Dimana dulunya daerah ini adalah dasar laut dan aliran air menciptakan bentuk-bentuk batuan seperti ini. "Hutan Batu" ini menerima lebih dari 2 juta pengunjung setiap tahunnya.

3. White Desert


Terletak sekitar 45 km sebelah utara dari oasis Farafra di Gurun Barat di Mesir, White Desert terbentuk dari kapur yang anehnya berbeda dengan kapur berwarna coklat kekuningan dari gurun di sekitarnya. Bahan kapur yang lembut, dengan kikisan angin telah diubah menjadi bentuk-bentuk yang menakjubkan. Beberapa bahkan ada yang menyerupai marshmallow, unta, dan jamur.

4. Bryce Canyon National Park


Meskipun dinamakan Canyon atau ngarai, Bryce Canyon National Park sebenarnya bukanlah sebuah ngarai, melainkan serangkaian amphitheater raksasa yang dipenuhi dengan puncak yang berwarna-warni. Formasi batuan alami ini disebabkan oleh erosi angin dan air pada batuan kapur. Puncak-puncaknya yang juga dikenal sebagai "hoodoos" dapat setinggi hingga 61 meter. Selain itu, Bryce Canyon juga memiliki kualitas udara yang baik dan dapat dilihat dari jarak hingga sekitar 300 kilometer.

5. Bungle Bungle Range


Bungle Bungle Range terletak di Purnululu National Park di Australia Barat. Barisan batuan ini memiliki ketinggian hingga 578 meter di atas permukaan laut dan terdiri dari kubah batu pasir yang bergaris-garis khas dengan corak oranye dan abu-abu. Perbedaan corak ini terjadi karena perbedaan kandungan tanah dan porositas dari lapisan batu pasir. Corak warna oranye berasal dari lapisan tipis oksida besi sedangkan corak abu-abu berasal dari cyanobacteria yang tumbuh pada lapisan dimana ada kelembaban yang terakumulasi.

6. The Giant Causeway


Terletak di pantai di timur laut Irlandia, The Giant Causeway adalah formasi batuan spektakuler yang terdiri dari kolom basal yang terbentuk sejak 50 sampai 60 juta tahun yang lalu. Karena aktivitas vulkanik mendorong batuan basal melalui kapur, kolom terbentuk dalam arah yang vertikal. Ketika mendingin, kolom-kolom ini retak dan membentuk bentuk yang heksagonal. Kolom-kolom ini dapat setinggi hingga 12 meter. Selain itu, banyak dari kolom ini telah terkikis hingga hanya puncaknya yang terlihat. Hal ini menciptakan sejenis jalan batu alami yang rumit, sedemikian rincinya sehingga tampak seolah-olah ada batu tukang batu yang meletakkannya.

7. Arches National Park


Karya seni alam lainnya dapat ditemukan di Utah, tepatnya di Taman Nasional Arches yang terkenal karena formasi lengkungan batu alaminya. Deposit endapan garam dari lautan yang telah surut 300 juta tahun yang lalu, yang kemudian terkikis oleh hujan dan angin akhirnya membentuk lebih dari 2000 lengkungan batu alami yang dapat ditemukan di taman nasional ini.

8. Chocolate Hills


Chocolate Hills adalah formasi geologi yang tidak biasa yang terdiri dari setidaknya 1.268 gundukan yang tersebar di seluruh pulau Bohol di Filipina. Formasi geologi ini memiliki bentuk yang hampir simetris dan berukuran hampir sama yang berkisar dari 30 sampai 50 meter tingginya dan tertutupi oleh rumput hijau. Selama musim kemarau, rumput berubah warna menjadi coklat sehingga bukit-bukit ini pun dinamakan dengan Chocolate Hills. Para ahli geologi belum mencapai kesepakatan tentang bagaimana bukit-bukit ini terbentuk. Salah satu teori menyatakan bahwa Chocolate Hills adalah formasi batuan yang mengalami pelapukan dari jenis batu kapur laut di atas lapisan tanah liat yang kedap air.

9. Monument Valley


Batu pasir setinggi hingga 300 meter membentuk apa yang sering disebut dengan Monument Valley yang terletak di perbatasan Utah dan Arizona. Monument Valley ini sering menjadi latar bagi banyak film-film barat, mulai dari Stagecoach yang dibintangi John Wayne sampai Back to the Future II. Secara teknis daerah tersebut sama sekali bukan sebuah valley atau lembah, namun karena di lanskap luas yang datar tiba-tiba ada formasi batuan seperti ini, maka disebut demikian. Batuan-batuan ini adalah sisa dari lapisan batu pasir yang pada awalnya menutupi seluruh wilayah ini, warna merah terangnya sendiri berasal dari oksida besi yang banyak terkandung di dalamnya.

10. Göreme Fairy Chimneys


Cappadocia adalah daerah yang terkenal akan formasi batu alam yang aneh namun menakjubkan dan merupakan salah satu objek wisata di Turki yang paling populer. Salah satu tempat terbaik untuk melihat formasi batuan unik ini adalah kota Göreme, yang terletak di antara sejumlah besar kerucut tuff (abu vulkanik yang telah menyatu dan mengeras), yang sering juga disebut sebagai Fairy Chimneys atau cerobong asap peri. Fairy Chimneys ini terbentuk sebagai hasil dari erosi angin dan air dari dua lapisan vulkanik yang berbeda. Sebuah lapisan tebal tuff ditutupi oleh lapisan tipis basal yang lebih tahan terhadap erosi. Karena lapisan tuff yang mudah dikikis, banyak dari cerobong asap peri yang dipahat selama berabad-abad untuk membuat rumah-rumah, gereja dan fasilitas penyimpanan.

10 Mata Uang Paling Tua di Indonesia

1. Uang Syailendra (850 M)


Uang Syailendra ini pertama kali dicetak pada sekitar tahun 850 atau 860 Masehi, yaitu pada masa Kerajaan Mataram Dinasti Syailendra yang beribu kota di Jawa Tengah. Koin-koin tersebut dicetak dalam dua jenis bahan yaitu emas dan perak dan mempunyai beberapa nominal yaitu:
  • Masa, berat 2.40 gram, setara dengan dua Atak atau empat Kupang
  • Atak, berat 1.20 gram, setara dengan setengah Masa, atau dua Kupang
  • Kupang, berat 0.60 gram, setara dengan seperempat Masa atau setengah Atak

Sebenarnya masih ada satuan yang lebih kecil lagi, yaitu setengah Kupang (0.30 gram) dan 1 Saga (0,119 gram). Koin emas zaman Syailendra berbentuk kecil seperti kotak, dimana koin dengan satuan terbesar (Masa) berukuran 6 x 6/7 mm saja. Pada bagian depannya terdapat huruf Devanagari “Ta”. Di belakangnya terdapat incuse (lekukan ke dalam) yang dibagi dalam dua bagian, masing-masing terdapat semacam bulatan. Dalam bahasa numismatik, pola ini dinamakan “Sesame Seed”.

2. Uang Krishnala (1042-1130 M)

Uang Krishnala dibuat pada masa Kerajaan Jenggala. Pada zaman Daha dan Jenggala, uang-uang emas dan perak tetap dicetak dengan berat standar, walaupun mengalami proses perubahan bentuk dan desainnya. Koin emas yang semula berbentuk kotak berubah desain menjadi bundar, sedangkan koin peraknya mempunyai desain berbentuk cembung, dengan diameter antara 13-14 mm.

Pada waktu itu uang kepeng Cina datang begitu besar, sehingga saking banyaknya jumlah yang beredar, akhirnya dipakai secara “resmi” sebagai alat pembayaran, menggantikan secara total fungsi dari mata uang lokal emas dan perak.

Sedangkan koin perak Masa mempunyai diameter antara 9-10 mm. Pada bagian muka dicetak huruf Devanagari “Ma” (singkatan dari Masa), dan di bagian belakangnya terdapat incuse dengan pola “Bunga Cendana”.

3. Uang Ma (Abad ke-12)


Mata uang Jawa dari emas dan perak yang ditemukan kembali, termasuk di situs kota Majapahit, kebanyakan berupa uang “Ma”, (singkatan dari māsa) dalam huruf Nagari atau Siddham, kadang kala dalam huruf Jawa Kuno. Di samping itu beredar juga mata uang emas dan perak dengan satuan tahil, yang ditemukan kembali berupa uang emas dengan tulisan ta dalam huruf Nagari. Kedua jenis mata uang tersebut memiliki berat yang sama, yaitu antara 2,4–2,5 gram.

Selain itu masih ada beberapa mata uang emas dan perak berbentuk segiempat, setengah atau seperempat lingkaran, trapesium, segitiga, bahkan tak beraturan sama sekali. Uang ini terkesan dibuat apa adanya, berupa potongan-potongan logam kasar; yang dipentingkan di sini adalah sekedar cap yang menunjukkan benda itu dapat digunakan sebagai alat tukar.

Tanda tera atau cap pada uang-uang tersebut berupa gambar sebuah jambangan dan tiga tangkai tumbuhan atau kuncup bunga teratai dalam bidang lingkaran atau segiempat. Jika dikaitkan dengan kronik Cina dari zaman Dinasti Song (960–1279) yang memberitakan bahwa di Jawa orang menggunakan potongan-potongan emas dan perak sebagai mata uang, mungkin itulah yang dimaksud.

4. Uang Gobog Wayang (Abad ke-13)


Pada zaman Kerajaan Majapahit dikenal koin-koin yang disebut “Gobog Wayang”, dimana untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Thomas Raffles, dalam bukunya The History of Java. Bentuknya bulat dengan lubang tengah karena pengaruh dari koin cash dari Cina, ataupun koin-koin serupa yang berasal dari Cina atau Jepang.

Koin gobog wayang adalah asli buatan lokal, namun tidak digunakan sebagai alat tukar. Sebenarnya koin-koin ini digunakan untuk persembahan di kuil-kuil seperti yang dilakukan di China ataupun di Jepang sehingga disebut sebagai koin-koin kuil. Setelah redup dan runtuhnya kerajaan Majapahit di Jawa Timur (1528), Banten di Jawa bagian barat muncul sebagai kota dagang yang semakin ramai.

5. Uang Dirham (1297 M)


Mata uang emas dari Kerajaan Samudra Pasai untuk pertama kalinya dicetak oleh Sultan Muhammad yang berkuasa sekitar 1297-1326. Mata uangnya disebut Dirham atau Mas, dan mempunyai standar berat 0,60 gram (berat standar Kupang). Namun ada juga koin-koin Dirham Pasai yang sangat kecil dengan berat hanya 0,30 gram (1/2 Kupang atau 3 Saga). Uang Mas Pasai mempunyai diameter 10–11 mm, sedangkan yang setengah Mas berdiameter 6 mm. Pada hampir semua koinnya ditulis nama Sultan dengan gelar “Malik az-Zahir” atau “Malik at-Tahir”.

6. Uang Kampua (Abad ke-14)


Uang ini digunakan sebagi alat tukar di Kerajaan Buton. Uang yang sangat unik, yang dinamakan Kampua dengan bahan kain tenun ini merupakan satu-satunya yang pernah beredar di Indonesia. Menurut cerita rakyat Buton, Kampua pertama kali diperkenalkan oleh Bulawambona, yaitu Ratu Kerajaan Buton yang kedua, yang memerintah sekitar abad XIV.

Setelah ratu meninggal, lalu diadakan suatu “pasar” sebagai tanda peringatan atas jasa-jasanya bagi kerajaan Buton. Pada pasar tersebut orang yang berjualan mengambil tempat dengan mengelilingi makam Ratu Bulawambona. Setelah selesai berjualan,para pedagang memberikan suatu upeti yang ditaruh di atas makam tersebut, yang nantinya akan masuk ke kas kerajaan. Cara berjualan ini akhirnya menjadi suatu tradisi bagi masyarakat Buton, bahkan sampai dengan tahun 1940.

7. Uang Kasha Banten (Abad ke-15)


Mata-uang dari Kesultanan banten pertama kali dibuat sekitar 1550-1596 Masehi. Bentuk koin Banten mengambil pola dari koin cash Cina yaitu dengan lubang di tengah, dengan ciri khasnya 6 segi pada lubang tengahnya (heksagonal).

Inskripsi pada bagian muka pada mulanya dalam bahasa Jawa: “Pangeran Ratu”. Namun setelah mengakarnya agama Islam di Banten, inskripsi diganti dalam bahasa Arab, “Pangeran Ratu Ing Banten”. Terdapat beberapa jenis mata-uang lainnya yang dicetak oleh Sultan-sultan Banten, baik dari tembaga ataupun dari timah, seperti yang ditemukan pada akhir-akhir ini.

8. Uang Jinggara (Abad ke-16)


Di daerah Sulawesi, yaitu Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, berdiri kerajaan Gowa dan Buton. Kerajaan Gowa pernah mengedarkan mata uang dan emas yang disebut jingara, salah satunya dikeluarkan atas nama Sultan Hasanuddin, raja Gowa yang memerintah dalam tahun 1653-1669. Di samping itu beredar juga uang dan bahan campuran timah dan tembaga, disebut kupa.

9. Uang Picis (1710 M)


Sultan yang memerintah kerajaan Cirebon pernah mengedarkan mata uang yang pembuatannya dipercayakan kepada seorang Cina. Uang timah yang amat tipis dan mudah pecah ini berlubang segi empat atau bundar di tengahnya, disebut picis, dibuat sekitar abad ke-17. Sekeliling lubang ada tulisan Cina atau tulisan berhuruf Latin berbunyi CHERIBON.

10. Uang Real Batu (1730 M)


Kerajaan Sumenep di Madura mengedarkan mata uang yang berasal dari uang-uang asing yang kemudian diberi cap bertulisan Arab berbunyi ‘sumanap’ sebagai tanda pengesahan. Uang kerajaan Sumenep yang berasal dari uang Spanyol disebut juga real batu karena bentuknya yang tidak beraturan. Dulunya uang perak ini banyak beredar di Mexico yang kemudian beredar juga di Filipina (jajahan Spanyol). Di negeri asalnya uang mi bernilai 8 Reales. Selain uang real Mexico, kerajaan Sumenep juga memanfaatkan uang gulden Belanda dan uang thaler Austria.