This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Thursday, May 24, 2012

scudeto juventus

tempat wisata yang jarang dikunjungi








Saturday, May 12, 2012

manfaat mengetahui talenta kita(tes talenta)

TES TALENTA
Sumber: www.pauluswinarto.com
PENGANTAR DAN PETUNJUK TES TALENTA
Sebelum Anda memulai tes ini, bacalah dulu dengan saksama beberapa hal penting berikut:
  Tes ini bukanlah sebuah ujian. Nikmatilah prosesnya.
  Tujuan tes ini adalah membantu Anda menemukan talenta Anda.
  Tidak ada jawaban yang benar dan salah dalam tes ini.
  Isilah dengan jujur (sesuai dengan keadaan Anda) dan kerjakan dengan secepat
mungkin pada setiap kolom yang tersedia lalu jumlahkan nilai di setiap kolom.
  Isilah jawaban Anda pada kolom skor.

1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = agak setuju
4 = setuju
5 = sangat setuju

  Selamat mengerjakan. Semoga Anda dapat menemukan talenta Anda yang telah
dianugerahkan Tuhan kepada Anda melalui tes sederhana ini.



 1 = sangat tidak setuju;  2 = tidak setuju;  3 = agak setuju;  4 = setuju;  5 = sangat setuju

KECERDASAN MAJEMUK 01      KECERDASAN MAJEMUK 02
    SKOR        SKOR
1.  Saya suka bercerita, termasuk
cerita dongeng dan cerita yang
lucu.
    1.  Saya sangat menikmati pelajaran
matematika.

2.  Saya memiliki ingatan yang baik
untuk hal-hal yang sepele.
    2.  Saya menyukai permainan yang
menggunakan logika, seperti teka-teki angka.

3.  Saya menyukai permainan kata-kata (seperti scrabble dan
puzzle).
    3.  Dapat memecahkan soal-soal
hitungan adalah hal yang
menyenangkan bagi saya.

4.  Membaca buku adalah hobi
saya.
    4.  Jika saya harus mengingat sesuatu,
saya cenderung menempatkan
setiap kejadian dalam urutan yang
logis.

5.  Saya seorang pembicara yang
baik (hampir setiap waktu).
    5.  Saya senang mencari tahu
bagaimana  cara kerja setiap benda.

6.  Dalam berargumentasi, saya
cenderung menggunakan kata-kata sindiran.
    6.  Saya menyukai komputer dan
berbagai permainan angka-angka.

7.  Saya senang membicarakan dan
menulis ide-ide saya.
    7.  Saya suka bermain catur atau
monopoli.

8.  Jika saya harus mengingat
sesuatu, saya menciptakan
irama-irama atau kata-kata yang
membantu saya untuk
mengingatnya.
    8.  Dalam berargumentasi, saya
mencoba  mencari solusi yang adil
dan logis.

9.  Jika sesuatu rusak dan tidak
berfungsi, saya akan membaca
buku panduannya terlebih
dahulu.
    9.  Jika sesuatu rusak dan tidak
berfungsi, saya melihat bagian-bagiannya (atau komponen-komponennya) dan mencari tahu
bagaimana cara kerjanya.

10.  Dalam kerja kelompok (untuk
menyiapkan sebuah presentasi),
saya lebih memilih untuk
menulis dan melakukan riset
pustaka.
    10.  Dalam kerja kelompok, saya lebih
memilih membuat diagram dan
grafik.


TOTAL

    
TOTAL



 1 = sangat tidak setuju;  2 = tidak setuju;  3 = agak setuju;  4 = setuju;  5 = sangat setuju

KECERDASAN MAJEMUK 03      KECERDASAN MAJEMUK 04
    SKOR        SKOR
1.  Saya lebih memilih peta daripada
petunjuk tertulis dalam mencari
sebuah alamat.
    1.  Sejak suka berolahraga, senam
menjadi olah raga favorit saya.

2.  Saya sering melamun.      2.  Saya menyukai kegiatan-kegiatan
seperti pertukangan, menjahit dan
membuat bentuk-bentuk.

3.  Saya menikmati hobi saya dalam
dalam bidang fotografi.
    3.  Ketika melihat benda-benda, saya
senang menyentuhnya.

4.  Saya senang menggambar dan
menciptakan sesuatu.
    4.  Saya tidak dapat duduk diam dalam
waktu yang lama.

5.  Jika saya harus mengingat
sesuatu, saya menggambar
diagram untuk membantu saya
mengingatnya.
    5.  Saya menggunakan banyak
gerakan tubuh ketika berbicara.

6.  Saya senang membuat coretan-coretan di kertas kapan pun saya
bisa.
    6.  Jika saya harus mengingat
sesuatu, saya  menuliskannya
berkali-kali sampai saya
memahaminya.

7.  Ketika membaca majalah, saya
lebih suka melihat gambar-gambarnya daripada membaca
teksnya.
    7.  Saya cenderung mengetuk-ngetuk
jari saya atau memainkan pena/
pensil selama jam pelajaran.

8.  Dalam berargumentasi, saya
mencoba  menjaga jarak, tetap
berdiam diri, atau
memvisualisasikan beberapa
solusi.
    8.  Dalam berargumentasi,saya
cenderung menyerang atau
menghindarinya.

9.  Jika sesuatu rusak dan tidak
berfungsi, saya cenderung
mempelajari diagram mengenai
cara kerjanya.
    9.  Jika sesuatu rusak dan tidak
berfungsi, saya cenderung
memisahkan setiap bagian lalu
menggabungkannya kembali.

10.  Dalam kerja kelompok, saya lebih
memilih menggambar hal-hal
yang penting.
    10.  Dalam kerja kelompok, saya lebih
memilih memindahkan barang atau
membuat suatu bentuk.


TOTAL



  
TOTAL



 1 = sangat tidak setuju;  2 = tidak setuju;  3 = agak setuju;  4 = setuju;  5 = sangat setuju

KECERDASAN MAJEMUK 05        KECERDASAN MAJEMUK 06
    SKOR        SKOR
1.  Saya senang mendengarkan
musik dan radio.
    1.  Saya mampu bergaul baik
dengan orang lain.

2.  Saya cenderung bersenandung
ketika sedang bekerja.
    2.  Saya senang berkumpul dan
berorganisasi.

3.  Saya suka bernyanyi.      3.  Saya mempunyai beberapa
teman dekat.

4.  Saya bisa memainkan salah satu
alat musik dengan baik.
    4.  Saya suka membantu mengajar
murid-murid  lain.

5.  Saya suka mendengarkan musik
sambil belajar atau sambil
membaca buku.
    5.  Saya senang bekerja sama dalam
kelompok.

6.  Jika saya harus mengingat
sesuatu, saya mencoba untuk
membuat irama tentang hal
tersebut.
    6.  Teman-teman sering meminta
saran dari saya karena saya
terlihat sebagai pemimpin
alamiah.

7.  Dalam berargumentasi,  saya
cenderung berteriak atau
memukul (meja/ benda) atau
bergerak dalam suatu irama.
    7.  Jika saya harus mengingat
sesuatu, saya meminta
seseorang untuk menguji saya
apakah saya sudah
memahaminya.

8.  Saya bisa menghafal nada-nada
dari banyak lagu.
    8.  Dalam berargumentasi, saya
cenderung meminta bantuan
teman atau pihak- pihak yang
memiliki otoritas (ahli) dalam
bidang tersebut.

9.  Jika sesuatu rusak dan tidak
berfungsi, saya cenderung
mengetuk-ngetuk jari saya
membentuk suatu irama sambil
mencari jalan keluar.
    9.  Jika sesuatu rusak dan tidak
berfungsi, saya mencari
seseorang yang dapat menolong
saya.

10.  Dalam kerja kelompok, saya lebih
suka menggunakan kata-kata
baru pada nada atau musik yang
sudah dikenal.
    10  Dalam kerja kelompok, saya lebih
memilih mengatur tugas dalam
kelompok.


TOTAL

    
TOTAL


 1 = sangat tidak setuju;  2 = tidak setuju;  3 = agak setuju;  4 = setuju;  5 = sangat setuju

KECERDASAN MAJEMUK 07      KECERDASAN MAJEMUK 08
    SKOR        SKOR
1.  Saya suka bekerja sendirian
tanpa ada gangguan orang lain.
    1.  Saya sangat memperhatikan
sekeliling  dan apa yang sedang
terjadi di sekitar saya.

2.  Saya suka menulis buku harian.      2.  Saya senang berjalan-jalan di
hutan (atau taman) dan melihat-lihat pohon serta bunga.

3.  Saya menyukai diri saya
(hampir setiap waktu).
    3.  Saya senang berkebun.
4.  Saya tidak suka keramaian.      4.  Saya suka mengoleksi barang-barang seperti batu-batuan, kartu
olahraga, perangko, dsb.

5.  Saya tahu kelebihan dan
kekurangan diri saya.
    5.  Ketika dewasa, saya ingin pergi
dari kota yang ramai ke tempat
yang masih alamiah untuk
menikmati alam.

6.  Saya memiliki tekad yang kuat,
mandiri dan berpendirian kuat
(tidak mudah ikut-ikutan orang
lain).
    6.  Jika saya harus mengingat
sesuatu, saya  cenderung
mengkategorikannya dalam
kelompok-kelompok.

7.  Jika saya harus mengingat
sesuatu saya cenderung
menutup mata saya dan
mendalami (merasakan) situasi
yang sedang terjadi.
    7.  Saya senang mempelajari nama-nama makhluk hidup di lingkungan
tempat saya berada, seperti bunga
dan pohon.

8.  Dalam berargumentasi, saya
biasanya menghindar (keluar
ruangan) hingga saya dapat
menenangkan diri.
    8.  Dalam berargumentasi, saya
cenderung membandingkan lawan
saya dengan seseorang atau
sesuatu yang pernah saya  baca
atau dengar lalu bereaksi.

9.  Jika sesuatu rusak dan tidak
berfungsi, saya
mempertimbangkan apakah
benda tersebut layak untuk
diperbaiki.
    9.  Jika sesuatu rusak dan tidak
berfungsi, saya memperhatikan
sekeliling saya untuk melihat apa
yang bisa saya temukan untuk
memperbaikinya.

10.  Dalam kerja kelompok, saya
senang mengkontribusikan
sesuatu yang unik berdasarkan
apa yang saya miliki dan
rasakan.
    10.  Dalam kerja kelompok, saya lebih
memilih mengatur dan
mengelompokkan  informasi
dalam kategori-kategori  sehingga
mudah dimengerti.


TOTAL

    
TOTAL



 TAHAP EVALUASI DIRI

  Setelah Anda mengisi tes di atas cobalah melakukan resume berdasarkan nilai yang
ada di setiap kotak yang ada.

KECERDASAN MAJEMUK 01 =      
KECERDASAN MAJEMUK 02 =    
KECERDASAN MAJEMUK 03 =    
KECERDASAN MAJEMUK 04 =    
KECERDASAN MAJEMUK 05 =
KECERDASAN MAJEMUK 06 =
KECERDASAN MAJEMUK  07 =
KECERDASAN MAJEMUK 08 =

  Sekarang beri tanda (lingkari) 2 atau 3 kecerdasan majemuk yang skornya paling tinggi.
Jika Anda mengisi tes ini dengan jujur, itulah talenta Anda.   Penemu dari Kecerdasan
majemuk ini adalah Prof. Howard Gardner,  Harvard University,  Amerika Serikat. Tes
ini sendiri diadaptasi dari berbagai sumber di internet   (termasuk  dari  Learning
Disabilities Resources Community, Greg Gay dan J. Ivanco) yang telah dimodifikasi.

KECERDASAN MAJEMUK 01 =  KECERDASAN VERBAL/ LINGUISTIK.   
KECERDASAN MAJEMUK 02 =  KECERDASAN LOGIS/ MATEMATIS.  
KECERDASAN MAJEMUK 03 =  KECERDASAN VISUAL/ SPASIAL.  
KECERDASAN MAJEMUK 04 =  KECERDASAN KINESTETIK.  
KECERDASAN MAJEMUK 05 =   KECERDASAN MUSIKAL.
KECERDASAN MAJEMUK 06 =   KECERDASAN INTERPERSONAL
KECERDASAN MAJEMUK  07 =  KECERDASAN INTRAPERSONAL
KECERDASAN MAJEMUK 08 =   KECERDASAN NATURALIS.

  Selanjutnya, kita akan melihat lebih jauh penjelasan mengenai masing-masing
kecerdasan tersebut.

 SEKILAS PENJELASAN TENTANG KECERDASAN MAJEMUK

Di bawah ini ada penjelasan umum mengenai masing-masing kecerdasan majemuk tersebut
disertai profesi yang antara lain dapat dipilih.

01.   KECERDASAN VERBAL/ LINGUISTIK.
Kemampuan untuk menggunakan bahasa atau kata-kata secara efektif.
Profesi:
Pengajar,  guru bahasa, editor,  penulis,  pengacara, politikus, wartawan, presenter,
penyiar, tour guide, sales, dsb.

02.   KECERDASAN LOGIS/ MATEMATIS.
Kemampuan menggunakan angka-angka dan penalaran logika dengan baik, biasanya
punya minat yang besar untuk bereksplorasi dan bertanya tentang berbagai fenomena
serta menuntut jawaban logis.
Profesi:
Ilmuwan, insinyur,  dokter, peneliti, pengacara, akuntan, programmer, analis sistem,
analis keuangan, banker, dsb.

03. KECERDASAN VISUAL/ SPASIAL.
Kemampuan berpikir 2 atau 3 dimensi, termasuk pemahaman akan bentuk dan ruang
serta hubungan antar benda dalam ruangan, memiliki kepekaan akan arah atau lokasi
tertentu.
Profesi:
Arsitek, designer,  kartunis, ahli kecantikan, perencana tata kota, seniman, fotografer,
animator, pelaut, pilot, dsb.

04. KECERDASAN KINESTETIK.
Kemampuan untuk menggunakan gerak tubuh atau bergerak dengan ketepatan
(presisi) tinggi dan mengekspresikan ide atau perasaan melalui gerakan tertentu.
Profesi: Atlet,  pembalap,  penari, koreografer, pemeran pantomim, aktor/ aktris, model,
pramugari, ahli jam, perakit senjata/ bom,  tentara, polisi, dokter bedah, trainer atraktif,
dsb.

05.   KECERDASAN MUSIKAL.
Kemampuan untuk memahami, mengapresiasi, memainkan dan menciptakan musik
serta memiliki kepekaan akan ritme, melodi atau nada.
Profesi:
Penyanyi, pencipta lagu, pemusik, komposer, guru vokal atau musik, dirigen,  music
director, video jockey, disc jockey, music arranger, dsb.

06.   KECERDASAN INTERPERSONAL.
Kemampuan untuk menjalin hubungan (berkomunikasi) dengan orang lain, memahami
kebutuhan dan perilaku orang lain, mengenali perasaan dengan jeli, melihat dari sudut
pandang  orang lain (berempati), bekerja sama  (teamwork),  pandai membangun
kepercayaan dan mempertahankan hubungan positif.
Profesi:
Pengajar  (guru), politikus, pebisnis,  salesman,  marketing communication, public
relations, konsultan , pekerja sosial, aktor/ aktris, rohaniwan, dokter, perawat, terapis,
dsb.

07.   KECERDASAN INTRAPERSONAL.
Kemampuan memahami, menganalisa, dan merefleksikan diri sendiri, mengenali
kekuatan dan keterbatasan diri sendiri, serta menyadari perasaan, keinginan, harapan,
dan tujuan hidup.
Profesi:
Pelatih, pengajar, penulis, peneliti, konselor, psikolog, rohaniwan, filsuf, dsb.

08.   KECERDASAN NATURALIS. Kemampuan untuk memahami alam sekitar, mengidentifikasi dan mengklasifikasikan
persamaan dan perbedaan karakteristik spesies flora dan fauna, secara secara efektif
berinteraksi dengan alam.
Profesi:
Aktivis lingkungan hidup,  petani,  peternak,  ahli pertanian atau peternakan, spesialis
budi daya hewan tertentu, pencinta alam, polisi hutan, dokter hewan, pengelola kebun
binatang atau cagar alam, pengusaha binatang peliharaan, dsb.


MENYUSUN LANGKAH BERIKUTNYA

Berdasarkan tes talenta yang telah Anda isi, penjelasan mengenai talenta serta pilihan profesi
yang ada, kiranya Anda bersedia mengambil waktu untuk sedikit berpikir dan merenung, kira-kira profesi apa yang akan Anda pilih ke depannya. Tidak perlu harus pindah pekerjaan saat
ini juga atau buru-buru memutuskan sebab ada banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk
memulai sesuatu yang baru. Namun, sebagai sahabat, saya menyarankan, ada baiknya Anda
menempuh perjalanan sukses Anda berdasarkan talenta Anda.

Nah, profesi apa saja yang menurut Anda akan cocok dengan Anda berdasarkan talenta Anda
dan apa alasannya.


NO.


PROFESI

ALASAN



Sekarang renungkan beberapa hal lagi:

1.  Jika Anda belum menjalani hidup sesuai talenta Anda,  lalu kapan Anda akan
menjalaninya?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2.  Hal-hal apa saja yang perlu menjadi pertimbangan Anda jika Anda akan beralih untuk
menjalani hidup sesuai dengan talenta Anda?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3.  Siapa saja orang yang perlu Anda ajak bicara mengenai hal ini? Misalnya keluarga
karena mereka akan merasakan dampak langsung peralihan ini atau mentor Anda agar
Anda bisa diberikan bimbingan, saran atau nasihat.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….......


OPTIMIZING YOUR TALENT
Oleh: Paulus Winarto*


When I was a child, I spake as a child, I understood as a child, I thought as a child: but when I became a man, I
put away childish things.

-  The Book of Life

“Kalau sampai kamu gatal-gatal tanggung sendiri ya risikonya,” begitu teguran seorang senior
saat saya masih menjadi jurnalis di sebuah majalah berita mingguan terkemuka di negeri ini.
Saat itu saya sedang ditugaskan untuk meliput kasus pembantaian massal dukun santet di
sebuah kota kecil di Jawa Barat, belasan tahun silam. Demi alasan efisiensi dan  sense of
ownership  atas perusahaan, saya berniat memilih penginapan yang super murah namun
sebenarnya tidak representatif buat bekerja (seperti tidak adanya faksimili untuk mengirimkan
laporan dan lampu kamar yang redup). Lagipula kamar di penginapan tersebut terasa sumpek,
pengap dan seprai kasurnya agak kumal.

Teguran penuh kasih ini dilontarkan sang senior dengan berbagai alasan kuat lainnya. Selain
demi kenyamanan bekerja juga karena faktor kantor telah memberikan alokasi dana
penginapan yang besarnya maksimal 4 kali dari harga penginapan tersebut. Hal ini
dimaksudkan agar sebagai jurnalis, kami bisa berkonsentrasi pada pekerjaan dengan sarana
yang memadai.

Nah, sepenggal pengalaman di atas kemudian saya coba refleksikan lebih jauh. Dalam hidup
ini,  Yang Menugaskan kita ke dunia ini juga telah membekali kita dengan berbagai macam
bekal yang diperlukan agar hidup kita maksimal. Mulai dari kesehatan fisik, kesehatan mental,
keluarga dan lingkungan yang mendukung hingga talenta. Nah, sayangnya terkadang semua
bekal tersebut, terutama talenta, tidak kita manfaatkan secara maksimal sehingga tugas yang
diberikan tidak bisa kita selesaikan dengan baik. Hidup kita menjadi rata-rata alias tidak
optimal.

Ya, ibarat kisah saya di atas yang tadinya berniat memilih penginapan dengan harga hanya
seperempat dari jatah yang diberikan kantor. Jika saya jadi menginap di hotel tersebut hampir
bisa dipastikan saya sulit beristirahat dengan nyenyak dan pada akhirnya ini akan
mempengaruhi kinerja saya. Hal ini tentu akan sangat mengecewakan kantor tempat saya
bekerja sebab saya bekerja tidak optimal.

Oleh sebab itu, dalam hidup ini, kita sebaiknya berusaha untuk mengoptimalkan segala yang
ada. Salah satunya adalah dengan mengoptimalkan talenta yang telah Tuhan percayakan
kepada kita. Ingatlah, semakin besar kepercayaan yang diberikan akan semakin besar pula
tanggung jawab kita untuk mengembangkannya serta semakin besar juga
pertanggungjawaban yang harus kita berikan nantinya.

Berikut ini adalah beberapa tips praktis yang barangkali bisa menjadi panduan bagi kita untuk
memaksimalkan talenta dalam hidup kita.
 1. Temukan dahulu apa sebenarnya talenta hidup kita.
Bisa jadi inilah salah satu tahap paling sulit dalam hidup manusia. Saya sendiri baru
bisa menemukannya pada usia 27 tahun. Bagaimana cara menemukannya? Bisa
dengan berbagai alat bantu (tes bakat atau tes kecerdasan majemuk) hingga gonta-ganti pekerjaan  (trial and error)  yang diikuti dengan evaluasi diri secara serius.
Misalnya dengan bertanya, pekerjaan mana yang paling  kita sukai? Pekerjaan mana
yang hasilnya paling bagus ketika kita mengerjakannya? Pekerjaan mana yang
memberikan kepuasan batin terbesar bagi kita? Pekerjaan mana yang paling sering
mendapat komentar positif dari orang lain?


2. Teruslah belajar.
Kata kuncinya adalah keep learning keep growing. Bacalah terus buku-buku yang ada
hubungannya dengan talenta kita sekalipun sebagian besar isinya barangkali telah kita
ketahui. Carilah bagian yang kita belum tahu atau paling tidak anggaplah itu sebagai
reminder.  Bacalah majalah, artikel, nontonlah  video lesson  atau dengarkanlah  audio
lesson dari topik yang menjadi talenta kita. Itulah sebabnya saya memiliki koleksi lebih
dari 1.000 buku, cd audio atau  video lesson  yang berhubungan dengan topik
pengembangan diri. Saya  masih terus belajar dan bertumbuh agar semakin banyak
yang bisa saya bagikan.

Seorang teman pernah berkata, “Jika kita meluangkan satu jam setiap harinya untuk
mendalami suatu bidang maka niscaya dalam lima tahun ke depan kita akan menjadi
orang yang tahu banyak mengenai bidang tersebut.” Saya sudah membuktikan hal ini
dan ternyata sangat benar!

3. Mentoring.
President HOT Ministry (www.hotministry.org) yang juga merupakan partner saya,
Sandy Triyasa pernah berkata, “Orang yang bodoh adalah orang yang tidak belajar dari
pengalaman. Orang yang cerdas adalah orang yang belajar dari pengalamannya
sendiri namun orang yang bijaksana adalah orang yang belajar dari pengalaman orang
lain.” Ya, itu sangat tepat. Dengan memiliki mentor yang tepat kita ibarat mendapatkan
jalan tol kesukesaan karena tidak tidak perlu mengulangi kesalahan yang pernah
mereka lakukan. Kita pun mendapatkan peta jalan yang lebih akurat mengenai
bagaimana cara mencapai tujuan dengan baik. Mentor adalah pribadi yang mengasihi
kita, mau berbagi dengan kita dan ia telah mencapai apa yang baru hendak kita capai.

Dalam hal mengembangkan talenta, carilah mentor yang memiliki talenta yang sama
dengan Anda. Bisa beberapa mentor sekaligus. Jaga hubungan baik dengan mentor
dan jadikan wisdom mentor sebagai acuan perjalanan hidup kita, meski di sisi lain tidak
semua perkataan mentor harus diikuti. Ingatlah, mentor juga masih manusia yang bisa
salah. Selain itu, kita juga perlu menjadi mentor bagi mereka yang masih di bawah kita.
Bukankah dengan mengajar, kita seolah belajar dua kali?

4. Bangun impian berdasarkan talenta kita. Seringkali seseorang tidak mencapai impiannya karena ia tidak memiliki pondasi
impian yang kuat. Nah, pondasi yang kuat adalah talenta kita. Misalnya, saya memiliki
talenta sebagai seorang penulis, tentu akan sangat baik, masuk akal dan realistis jika
saya memiliki impian menjadi penulis buku, bukan sebagai seorang penyanyi atau
pemain golf. Impian yang dibangun berdasarkan talenta akan membuat kita lebih serius
dalam belajar dan terus mengembangkan talenta kita untuk mencapai impian tersebut.
Hingga saat ini saya telah menulis 13 buku dan berkat kemurahan hati Tuhan,
sebagian besar masuk dalam kategori  best seller.  Itulah sebabnya saya memiliki
impian agar suatu hari nanti, jika Tuhan berkenan, buku-buku saya bisa terbit di luar
negeri dalam bahasa Inggris. Saya masih terus bermimpi, berdoa dan
memperjuangkannya agar semua bisa indah pada waktunya.

5. Miliki sikap yang benar terhadap kegagalan.
Dalam hidup ini kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan. Kita juga tidak
selalu menemukan jalan mulus menuju puncak. Perjalanan ke puncak selalu mendaki
dan melelahkan. Kadang-kadang kita bisa terjatuh. Yang menjadi masalah, bukanlah
berapa kali kita jatuh namun apakah kita bersedia bangkit ketika jatuh?

Barangkali tidak banyak orang yang tahu bahwa sebagai seorang penulis saya juga
pernah mengalami berkali-kali penolakan saat dua buku pertama saya tulis di tahun
2002. Sejumlah penerbit menolak menerbitkan naskah buku saya karena dianggap
tidak memiliki pasar pembeli atau tidak memenuhi kaidah penulisan yang baku. Berkali-kali saya melakukan proses revisi hingga buku pertama saya terbit serta kemudian
menjadi  best seller.  Ketika gagal, lakukan evaluasi secara serius mengenai sebab
kegagalan (tidak ada gunanya menyalahkan situasi, nasib, orang lain apalagi
menyalahkan Tuhan). Evaluasi juga akan sangat baik jika melibatkan orang yang lebih
tahu atau lebih berpengalaman, salah satunya adalah mentor kita.


6. Komunitas talenta.
Komunitas adalah tempat di mana talenta kita bisa berkembang dengan baik. Dalam
komunitas kita bisa saling belajar, berbagi, mengingatkan dan menguatkan. Komunitas
dapat berupa komunitas di dunia nyata atau  on line, misalnya lewat mailing list  atau
situs jejaring sosial lainnya.

Sebagai seorang penulis, saya juga menyediakan waktu yang cukup untuk berjejaring
dengan penulis lainnya. Sebagai trainer saya juga berjejaring dengan trainer lainnya.
Kami sering berbagi artikel, informasi  mengenai buku-buku terbaru yang baik hingga
tukar-menukar buku serta audio atau video lesson. Dengan begitu, kami akan tumbuh
bersama ke arah yang lebih baik.


7. Temukan tempat untuk mempraktekkan talenta Anda.
Buat apa mengembangkan talenta jika tidak pernah digunakan? Sebagus apa pun
sebuah kapal, ia tidak akan banyak berguna jika hanya bersandar di pelabuhan.
Sebagus apa pun sebuah anak panah, ia tidak akan banyak manfaat jika hanya menjadi alat pajangan di ruang tamu. Demikian juga talenta. Semakin sering digunakan
akan semakin tajam dan berkembang talenta kita.

Seorang teman yang memiliki talenta bernyanyi memulai perjalanan suksesnya dengan
bernyanyi secara sukarela di berbagai acara gereja. Dia terus berlatih hinga suatu hari
ia mengikuti sebuah kontes dan menjadi juara. Kini, ia menjadi penyanyi profesional
dengan tarif puluhan juta rupiah untuk sekali tampil.  Salut!

Menulis buku dan menulis di berbagai media massa hingga di berbagai media on-line
adalah salah satu bentuk nyata saya mempraktekkan dan membagikan talenta saya.
Dengan cara ini pulalah saya menemukan kebermaknaan hidup.


Bagaimana dengan Anda?


source:* Motivational Teacher, Leadership Trainer  dan Penulis Buku-buku Motivasi Best Seller. Beralamat di
www.pauluswinarto.com dan dapat dihubungi melalui pwinarto@cbn.net.id.









Friday, May 11, 2012

Gunung Merbabu dan Pesona 7 Puncaknya


Photobucket
Merbabu sebuah gunung yang bersebelahan dengan Gunung Merapi. Gunung Merbabu memiliki 7 puncak yang dikagumi para penggiat alam bebas. Gunung yang terletak di 3 kabupaten; Semarang, Boyolali, dan Magelang menjadi favorit para pendaki gunung, karena memiliki jalur pendakian yang beragam dengan berbagai tingkat kesulitan. Ada 4 jalur resmi pendakian yang familiar dikalangan pendaki, yakni; Thekelan, Selo, Cuntel dan Wekas. 4 jalur dengan jarak dan tingkat kesulitan berbeda akan bertemu di puncak utama dengan ketinggian 3142mdpl. Dengan status sebagai kawasan Taman Nasional, memberikan nilai tambah sebagai lokasi kunjungan yang wajib disambang para Pendaki Gunung.
Pukul 13.45, langkah pertama dari sebuah Base Camp di Dusun Kesingan dan biasa disebut sebagai Base Camp Wekas. Berjalan melewati jalan berpaving di tengah-tengah dusun dengan tegur sapa hangat penduduknya. Alasan mengambil rute lewat jalur Wekas, karena jalur terpendek untuk sampai di Puncak Merbabu, dengan panjang rute sekitar 4,54km. Jalur setapak dengan mengikut alur pipa air yang dipasang penduduk, dengan medan yang tidak terjal dan cukup landai bisa dijadikan rujukan untuk para pemula. Hutan yang rimbun melindungi dari terik matahari, sehingga tidak begitu menguras tenaga berlebih. Sepajang jalur pendakian ada instalasi air, sehingga ketersediaan air cukup aman, sebab bisa diambil dari bak-bak penampungan atau rembesan dari pipa yang bocor.
Pukul 15.56 tak terasa pendakian sudah sampai di sebuah pelataran yang luas dan biasa digunakan para pendaki untuk mendirikan tenda. Air yang tersedia ditempat tersebut cukup melimpah, sehingga menjadi lokasi favorit pendaki untuk membangun kemah. Pepohonan yang mengelilingi juga memberikan perlindungan dari hembusan angin dan paparan sinar matahari. Sejenak beristirahat sambil memandang puncak-puncak Merbabu yang jelas terlihat dari lokasi ini. Puncak Watu tulis dengan pemancar yang menjulang, Puncak Kukusan yang berada di tengah lembah, serta Puncak Syarif dan Kenteng Songo yang berdiri berdampingan. Setelah lelah terobati, maka kaki melangkah dari tempat dengan ketinggian 2531mdpl.
Photobucket
Kembali berjalan dan kali ini dengan rute yang menanjak untuk menuju pertemuan dengan jalur Cuntel dan Tekelan. Jalan setapak dengan dinaungi pepohonan yang rimbun membuat perjalanan terasa sejuk. Jalan tanah kini sudah berganti bebatuan yang menandakan segera samapi di pertemuan jalur. Matahari semakin condong ke barat dan tepat berdiri sejajar dengan Gunung Sumbing dan Sindoro. Langkah kaki berhenti disebuah pertigaan jalur dan sejenak beristirahat sambil menyaksikan matahari terbenam. Arloji menunjukan angka 17:21 yang merupakan saat dimana Sang Surya mulai menidurkan dirinya di ufuk barat. Cahaya kekemasan dari sisi barat dengan Siluet Sindoro Sumbing memberikan keindahan menjelang waktu senja. Sang Surya akhirnya terbenam dan menandakan harus segera mencari tempat untuk beristirahat.
Malam telah tiba, dan tenda berdiri disebuah pelataran yang cukup untuk menampung 4-6 tenda. Para pendaki biasa menyebut tempat tersebut sebagai Helipad, atau landasan Helikopter. Dalam tenda yang hangat, diselingi aktivitas menyiapkan menu makan malam. Memasak adalah salah satu moment yang ditunggu, sambil mengelilingi perapian dari kompor berbahan bakar alkohol. Secangkir teh hangat, sepiring nasi goreng dan beberapa camilan, menu sederhana namun terasa mewah saat dihidangkan diketinggan hampir 3000mdpl. Santap malam bersama rekan-rekan pendaki, sambil diiringi canda tawa telah mengusir rasa lapar, dahaga dan lelah setelah setengah hari berjalan mendaki.
Photobucket
Malam semakin larut, bintang mulai bersinar dan tak kalah dengan lampu-lampu dibawah sana yang gemerlapan. Temaram cahaya bulan, menerangi malam yang dingin dan hembusan angin yang membekukan suasana. Cahaya hangat dari dalam tenda, seberkas sinar dari pancaran headlamp, gemerlap cahaya lampu kota dan nan jauh disana bintang ribuan tahun cahaya menghiasi angkasa menemani rembulan yang bersinar. Saatnya istirahat, setelah semua barang dikemas dan diberesi agar esok pagi siap untuk dipergunakan. Malam yang dingin, namun terasa hangat dalam naungan tenda dan berbelutkan kantung tidur beralaskan matras yang empuk. Alam mimpi menjemput dan saatnya tubuh beristirahat untuk persiapan perjuangan mendaki puncak keesok harinya.
Pukul 04.00 alarm dari ponsel membangunkan dari lelapnya tidur. Sebuah suasana dimana harus memaksakan diri keluar dari ruang kenyamanan untuk menuju siksaan alam dalam bekunya udara pagi. Memdidihkan air untuk segelas susu hangat dan memanaskan penggorengan untuk menghanguskan lembaran roti tawar yang dilapisi dengan cokelat susu sebagai modal awal pendakian. Pukul 05.00 semua persiapan beres dan siap untuk memburu puncak sebelum didahului Sang Surya. Jaket dengan lapisan penahan angin, headlamp selalu siaga untuk memberikan penerangan dan sepatu treking untuk menjaga keamanan kaki disaat melangkah.
Jembatan Setan, begitu pendaki menyebut sebuah tanjakan didepan mata yang nampak curam. Dengan perlahan tubuh merambat disebuah bukit yang memanjang dengan sisi kanan kiri jurang yang menganga. Embub pagi yang membasahi tubuh seolah tidak menghalangi kaki untuk terus melangkah menuju puncak. Jalur semakin menyempit dan panjang nampak seolah berjalan di punggung sapi, sehingga lokasi ini dinamakan “Geger Sapi”. Berjalan terus dengan jalur yang semakin terjal, dan kali ini langkah kaki harus berhenti dipertigaan. jalur yang kekiri menuju Puncak Syarif dan yang kanan menuju Puncak Kenteng Songo.
Photobucket
Keputusan harus segera diambil, maka Puncak Syarif menjadi tujuan pertama. Hanya berjalan sekitar 5 menit, maka sampai lah disebuah puncak dengan ketinggian 3119mdpl. Puncak yang dinamakan Syarif, konon ada seorang yang bernama Syarif melarikan diri dari Belanda pada jaman penjajahan dahulu dan bersembunyi dipuncak Gunung. Cerita pelarian Syarif yang melegenda, sehingga namanya diabadikan sebagai salah satu Puncak di Gunung Merbabu. Sejenak menikmati keindahan matahari terbit dari puncak disisi selatan Merbabu.
Perjalana dilanjutan, dan saatnya menuju puncak yang tertinggi di Gunung Merbabu. Melewati sebuah punggungan yang panjang dan sebuah tanjakan yang sangat terjal yang diberi naman “Ondo Rante”, maka sampailah di Puncak Kenteng Songo. Sebuah puncak yang namanya dihubungkan dengan adanya batu kenteng yang berjumlah sembilan. Sebuah batu bulat dengan lobang ditengahnya, menjadi penanda puncak Kenteng Songo. Sangat disayangkan, sebuah simbol alam harus menjadi korban tangan jahil dengan coretan, dan pengrusakan batu yang dianggap keramat tersebut.
Photobucket
Belum lengkap jika belum menginjakan kaki dipuncak sejati Gunung Merbebu dengan ketinggian 3142mdpl. Hanya 3 menit berjalan, maka sampailah di puncak tertinggi Gunung Merbabu. Dari tempat ini, seolah berdiri ditengah-tengan Jawa Tengah. Disisi Selatan berdiri megah Gunung Merapi yang angker, disisi barat Sindoro Sumbing berdiri kokoh, disisi utara Gunung Andong, Telomoyo, Ungaran dan Muria nampak jelas, dan sisi timur nampak samar Puncak Hargo Dumilah Gunung Lawu. Seluruh permukaan Gunung Merbabu, terlihat jelas dari segala penjuru disaat mata memandang seluas-luasnya.
Photobucket
Perjalanan belum usai, dan saatnya kembali turun menuju kemah dasar. kali ini perjalanan pulang dengan mengambil rute Thekelan, karena ingin menyaksikan eksotisme Watu Gubug dan Pereng Putih. Jalur Thekelan merupakan jalur yang tertua, sebab dahulu menjadi jalur utama pendakian. Dari puncak hingga sampai di Helipad sekitar 1 jam perjalanan. Setelah semua peralatan pendakian dikemasi, maka perjalanan turun dimulai. Tujuan pertama adalah Gunung Watu Tulis, yaitu sebuah puncak di sisi Utara. Puncak dengan adanya sebuah bangunan permananen yang digunakan sebagai pemancar relay radio Militer. Cukup disayangkan, fasilitas pertahanan harus kembali berurusan dengan tangan jahil. Solar panel sudah raib diambil pencuri, dinding penuh dengan aksi vandalisme, dan kawat berduri sudah mudah untuk diterobos.
Photobucket
Dari pemancar ini, ada pertemuan jalur, dimana arah kekiri menuju Jalur Cuntel d an yang kanan menuju Thekelan. Jalan curam menurun, dan setelah 20 menit berjalan akan ditemukan sebuah batu besar yang diberi nama “Watu Gubug”. Watu Gubug, bisa dijadikan sebagai tempat perlindungan dari cuaca badai dan tempat ini disakralkan penduduk setempat. Dari watu Gubug ada 5 jalur yang siap untuk dipilih yaitu; jalur tembus menuju jalur cuntel, jalur Thekelan dengan rute; jalur utama, kalur alternatif, jalur baru dan jalur lama yang kesemuanya menuju pos 2. Waktu tempuh menuju pos 2 sekitar 30 menit perjalanan.
Dari Pos 2 menuju pos 1 sekitar 20 perjalanan dengan melewati hutan yang cukup lebat. Di Pos 1 jalan mulai terbuka, karena jalur melipir tebing yang diberi nama “Pereng Putih” atau tebing putih. Tebing tinggi dengan warna putih akibat lumut kerak, mampu memantulkan suara disaat ada teriakan dari pendaki yang iseng mencoba gema. Dari Pos 1 perjalan dilanjutkan menuju Pos Pending lalu menuju Base Camp Thekelan. Selesai sudah perjalan 2 hari 1 malam untuk menyambangi puncak Merbabu dan menyaksikan matahari terbenam dan terbit. Mencapai puncak gunung adalah tujuan pendakian, tetapi akan lebih lengkap jika kembali turun dengan keadaan selamat.