Saturday, September 1, 2012

Puri Saraswati.di candi cetho


Disebelah atas kompleks Candi Cetho sebetulnya ada sebuah bangunan yang dinamakan Puri Saraswati atau Puri Taman Saraswati. Namun banyak dari wisatawan yang berkunjung ke Candi Cethomengetahui keberadaan puri tersebut karena lokasinya cukup tersembunyi dan jalan untuk menuju ke tempat tersebut harus melewati gang kecil dari salah satu bagian Candi Cetho dilanjutkan menelusuri jalan setapak.
Puri Saraswati merupakan bangunan baru yang dihibahkan dari Bupati Gianyar Bali, AA. Gde Agung Barata untuk Bupati Karanganyar Hj. Rina Iriani Sri Ratna Ningsih, S.Pd, M.Hum, sebagai bentuk kerjasama dan ikatan persaudaraan antara masyarakat Hindu Bali dan Hindu Jawa.
Memasuki kawasan Puri Saraswati suasana terlihat cukup hening. Sebelum menaiki anak tangga, para pengunjung diwajibkan untuk melepas alas kaki dan berperilaku sopan karena puri ini masih digunakan sebagai tempat ibadah. Tempat terlihat bersih dan terawat karena selalu dibersihkan oleh penjaganya.
Puri Saraswati sendiri beralaskan lantai batu dan ditengahnya terdapat kolam yang terdapat patung Dewi Saraswati. Di tepi kolam terdapat tempat yang digunakan untuk menaruh sesaji. Ketika melihat kondisi air dalam kolam cukup jernih dan bunyinya cukup menenangkan hati dan pikiran.
Dewi Saraswati merupakan dewi ilmu pengetahuan dan seni. Sehingga setiap 210 hari sekali diperingati Hari Saraswati dengan pertunjukan seni pertunjukan tradisional Jawa Bali.
Disebelah area Puri Saraswati terdapat sebuah sendang yang dinamakan Sendang Pundi Sari. Sendang ini digunakan sebagai tempat menyucikan diri sebelum sembahyang dan digunakan sebagai ritual keagamaan. Suasana area ini terkesan cukup hening dan damai, serasa mendapat ketenangan bagi orang yang mengunjunginya. Keheningan itu mungkin disebabkan sedikitnya orang yang mengunjungi tempat ini, mungkin karena jarak tempuh yang cukup melelahkan ataupun segan memasuki tempat ibadah.
Selain itu, di Puri Taman Saraswati ini, setiap peringatan Hari Saraswati atau Dewi Ilmu Pengetahuan yang berlangsung setiap 210 hari itu, kerap digelar seni pertunjukan tradisional Jawa dan Bali. 


0 komentar:

Post a Comment