Tuesday, September 4, 2012

berwisata ke kali pancur

 Setiap kali kami melakukan perjalanan menuju ke kota Salatiga melalui kota Magelang, kawasan wisata yang menonjol adalah Wisata Alam Kopeng. Namun disebuah tempat yang tidak jauh dari kawasan tersebut, terdapat pesona alam yang tidak kalah menarik yaitu Air Terjun Kali Pancur.
Air Terjun Kali Pancur terletak di Desa Nogosaren, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 100 meter di kaki gunung Telomoyo.
Saat menuju kawasan wisata Air Terjun Kali Pancur, kami sempat kesulitan menemukan arah lokasi karena minimnya keberadaan papan petunjuk arah. Pertigaan kecil setelah melewati kawasan wisata alam Kopeng yang terletak di jalur Magelang-Salatiga ini mengambil arah belok ke kiri, melewati jalannya sempit dan rusak. Pada sebuah pertigaan kecil setelah jembatan, kami memilih jalan ke kiri mengikuti papan petunjuk arah yang ukurannya cukup kecil dan hampir terbaikan.
Jalanan semakin sempit dan melewati perkebunan dan perkampungan pedesaan. Sempat kami merasa ragu apakah jalan yang kami lewati ini benar atau memang tersesat. Akhirnya tiba diujung jalan terlihat area parkir kendaraan dan memang benar jalan yang rusak itu berujung pada kawasan wisata Air Terjun Kali Pancur.
Kawasan Wisata Air Terjun Kali Pancur ini murni dikelola oleh masyarakat desa sekitar dan tidak dikelola oleh pemerintah daerah. Seluruh dana yang masuk dari retribusi masuk pengunjung objek wisata digunakan untuk membangun fasilitas objek wisata.
Setelah membayar retribusi, kami berjalan menelusuri jalan setapak sejauh satu kilometer untuk menuju ke kawasan air terjun Kali Pancur. Jalanan menuju ke arah air terjun menuruni tebing sehingga perlu berhati-hati agar tidak terpeleset. Jalan yang kami lalui sudah berupa jalan yang telah disemen sehingga memudahkan kami untuk menuju ke lokasi air terjun tanpa resiko mencari jalan sendiri dan tersesat.
Ditengah perjalanan kami menemukan sebuah bangunan yang ternyata digunakan untuk semedi atau ritual berendam (jawa: tapa kungkum) dimana di dalam bangunan tersebut terdapat mata air yang yang dilindungi dengan dibuat sebuah kolam. Aliran air yang mengalir dari sumber mata air di dalam kolam tersebut diberi saluran keluar dan pipa-pipa ke beberapa arah dan debit airnya cukup deras. Sebagian air yang mengalir dari sumber air tersebut mengarah ke parit yang berada di samping anak tangga menuju ke sungai yang berhulu air terjun Kali Pancur. Perjalanan menuruni anak tangga menuju ke are Air Terjun Kali Pancur cukup melelahkan walaupun dari kejauhan kita bisa melihat keindahan air terjun tersebut.
Untuk ukuran ketinggian air terjun yang pernah kami temui, Air Terjun Kali Pancur terbilang cukup tinggi. Namun intensitas debit airnya cukup rendah, tidak seperti air terjun di kaki Gunung Lawu seperti Grojogan Sewu dan Jumog yang mengalir dengan derasnya. Disarankan mengunjungi obyek wisata ini di musim penghujan karena kadang di musim kemarau debit airnya cukup sedikit dan hanya mengalir melalui dinding tebing air terjun dan terlihat kurang menarik.
Diarea air terjun tidak terdapat fasilitas penunjang yang layak seperti kamar mandi ataupun taman seperti yang biasa ditemukan pada objek wisata kebanyakan. Yang ada hanyanya sebuah gubuk kecil yang hanya digunakan untuk berteduh ketika hujan. Namun sepertinya gubug tersebut sudah tidak layak lagi karena sebagian atapnya sudah rusak dan temboknya penuh dengan corat-coret tulisan (vandalism) yang tidak enak dilihat mata.
Kawasan Wisata Air Terjun Kali Pancur dikelola secara swadaya oleh masyakarat sekitar. Menurut salah seorang petugas, pekerjaan menjaga kawasan wisata ini dilakukan secara sukarela tanpa upah dan dikerjakan secara bergilir oleh setiap keluarga mirip seperti peraturan ronda keamanan di malam hari.
Setelah puas menikmati keindahan alam, akhirnya kami menuju ke area parkir dengan melewati anak tangga naik. Perjalanan pulang mendaki tangga rasanya cukup berat dan melelahkan sehingga bagi anda yang ingin beriwisata di kawasan ini harus mempersiapkan fisik dan tenaga dahulu.
Karena belum dikelola secara optimal, disetiap area yang cocok sebagai tempat berhenti belum dibangun pos istirahat. Saya berharap pemerintah bersedia membantu pengembangan objek wisata Air Terjun Kali Pancur agar lebih optimal dengan peran serta masyarakat sekitar tentunya.

== Tiket Masuk
Dewasa: Rp 2.000,- / orang
Parkir: Rp 1.000,-


                                                                                                                                                      sumber :http://teamtouring.net

0 komentar:

Post a Comment