Setiap kali kami melakukan perjalanan
menuju ke kota Salatiga melalui kota Magelang, kawasan wisata yang
menonjol adalah Wisata Alam Kopeng. Namun disebuah tempat yang tidak
jauh dari kawasan tersebut, terdapat pesona alam yang tidak kalah
menarik yaitu Air Terjun Kali Pancur.
Air Terjun Kali Pancur terletak di Desa Nogosaren, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 100 meter di kaki gunung Telomoyo.
Saat menuju kawasan wisata Air Terjun
Kali Pancur, kami sempat kesulitan menemukan arah lokasi karena minimnya
keberadaan papan petunjuk arah. Pertigaan kecil setelah melewati
kawasan wisata alam Kopeng yang terletak di jalur Magelang-Salatiga ini
mengambil arah belok ke kiri, melewati jalannya sempit dan rusak. Pada
sebuah pertigaan kecil setelah jembatan, kami memilih jalan ke kiri
mengikuti papan petunjuk arah yang ukurannya cukup kecil dan hampir
terbaikan.
Jalanan semakin sempit dan melewati
perkebunan dan perkampungan pedesaan. Sempat kami merasa ragu apakah
jalan yang kami lewati ini benar atau memang tersesat. Akhirnya tiba
diujung jalan terlihat area parkir kendaraan dan memang benar jalan yang
rusak itu berujung pada kawasan wisata Air Terjun Kali Pancur.
Kawasan Wisata Air Terjun Kali Pancur ini murni dikelola oleh masyarakat desa sekitar dan tidak dikelola oleh pemerintah daerah. Seluruh dana yang masuk dari retribusi masuk pengunjung objek wisata digunakan untuk membangun fasilitas objek wisata.
Setelah membayar retribusi, kami
berjalan menelusuri jalan setapak sejauh satu kilometer untuk menuju ke
kawasan air terjun Kali Pancur. Jalanan menuju ke arah air terjun
menuruni tebing sehingga perlu berhati-hati agar tidak terpeleset. Jalan
yang kami lalui sudah berupa jalan yang telah disemen sehingga
memudahkan kami untuk menuju ke lokasi air terjun tanpa resiko mencari
jalan sendiri dan tersesat.
Ditengah perjalanan kami menemukan sebuah bangunan yang ternyata digunakan untuk semedi atau ritual berendam (jawa: tapa kungkum) dimana
di dalam bangunan tersebut terdapat mata air yang yang dilindungi
dengan dibuat sebuah kolam. Aliran air yang mengalir dari sumber mata
air di dalam kolam tersebut diberi saluran keluar dan pipa-pipa ke
beberapa arah dan debit airnya cukup deras. Sebagian air yang mengalir
dari sumber air tersebut mengarah ke parit yang berada di samping anak
tangga menuju ke sungai yang berhulu air terjun Kali Pancur. Perjalanan
menuruni anak tangga menuju ke are Air Terjun Kali Pancur cukup
melelahkan walaupun dari kejauhan kita bisa melihat keindahan air terjun
tersebut.
Untuk ukuran ketinggian air terjun yang
pernah kami temui, Air Terjun Kali Pancur terbilang cukup tinggi. Namun
intensitas debit airnya cukup rendah, tidak seperti air terjun di kaki
Gunung Lawu seperti Grojogan Sewu dan Jumog
yang mengalir dengan derasnya. Disarankan mengunjungi obyek wisata ini
di musim penghujan karena kadang di musim kemarau debit airnya cukup
sedikit dan hanya mengalir melalui dinding tebing air terjun dan
terlihat kurang menarik.
Diarea air terjun tidak terdapat
fasilitas penunjang yang layak seperti kamar mandi ataupun taman seperti
yang biasa ditemukan pada objek wisata kebanyakan. Yang ada hanyanya
sebuah gubuk kecil yang hanya digunakan untuk berteduh ketika hujan.
Namun sepertinya gubug tersebut sudah tidak layak lagi karena sebagian
atapnya sudah rusak dan temboknya penuh dengan corat-coret tulisan (vandalism) yang tidak enak dilihat mata.
Kawasan Wisata Air Terjun Kali Pancur dikelola secara swadaya oleh masyakarat sekitar. Menurut salah seorang petugas, pekerjaan menjaga kawasan wisata ini dilakukan secara sukarela tanpa upah dan dikerjakan secara bergilir oleh setiap keluarga mirip seperti peraturan ronda keamanan di malam hari.
Setelah puas menikmati keindahan alam,
akhirnya kami menuju ke area parkir dengan melewati anak tangga naik.
Perjalanan pulang mendaki tangga rasanya cukup berat dan melelahkan
sehingga bagi anda yang ingin beriwisata di kawasan ini harus
mempersiapkan fisik dan tenaga dahulu.
Karena belum dikelola secara optimal,
disetiap area yang cocok sebagai tempat berhenti belum dibangun pos
istirahat. Saya berharap pemerintah bersedia membantu pengembangan objek
wisata Air Terjun Kali Pancur agar lebih optimal dengan peran serta
masyarakat sekitar tentunya.
== Tiket Masuk
Dewasa: Rp 2.000,- / orang
Parkir: Rp 1.000,-
sumber :http://teamtouring.net
0 komentar:
Post a Comment